Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.. (QS. Ar-R'ad:11)
Pada zaman jahiliah di antara beberapa orang raja ada seorang raja yang bernama raja Habib lbnu Malik di kota Syam. Orang-orang arab menggelarnya “Raihanah Quraisyin.”
Ketika Raja Habib bersama angkatan tenteranya seramai 12,000 orang singgah di Abthah, yaitu suatu tempat dekat kota Makkah maka datanglah Abu Jahal beserta pengikut pengikutnya memberikan berbagai-bagai hadiah kepada raja Habib.
Setelah itu Abu Jahal dipersilakan duduk di sebelah kanan raja Habib. Berkata raja Habib: “Wahai Abu Jahal katakan kepadaku tentang Muhammad.”
Berkata Abu Jahal: “Tuan, silahkan tuan tanya tentang Muhammad itu dari Bani Hasyim.”
Raja Habib pun bertanya kepada Bani Hasyim: “Wahai Bani Hasyim, katakan pada saya tentang Muhammad itu.”
Berkata Bani Hasyim: “Sebenarnya kami telah mengenal Muhammad itu sejak dia kecil , orangnya sungguh amanah dan setiap katanya benar; dia tidak akan berkata selain dari yang benar. Tatkala umur Muhammad meningkat pada 40 tahun dia telah mencela Tuhan kita dan dia membawa agama baru yang bukan datangnya dari nenek moyang kita.”
Sebaik saja raja Habib mendengar penjelasan dan Bani Hasyim maka dia pun berkata: “Bawa Muhammad rayu dengan cara baik, kalau Muhammad marah maka gunakan kekerasan.
Setelah itu mereka pun mengutus salah seorang untuk menjemput Muhammad SAW. Setelah Rasulullah SAW menerima pesanan raja, baginda pun bersiap-siap untuk pergi, sementara itu Abu Bakar ra dan Siti Khadijah menangis karena takut baginda dizalimi oleh raja tersebut.
Rasulullah SAW berkata: “Janganlah kamu berdua menangis, serahkanlah urusanku ini kepada Allah SWT.”
Kemudian Abu Bakar ra pun menyiapkan pakaian untuk RasuIulIah SAW yang terdiri dari baju berwarna merah dan serban berwarna hitam.
Setelah Rasulullah SAW mengenakan pakaian tersebut maka baginda bersama Abu Bakar ra dan Khadijah ra pun pergi menghadap raja Habib. Setelah sampai di hadapan raja, Abu Bakar ra berdiri di sebelah kanan Rasulullah SAW sementara Siti Khadijah berdiri di belakang Rasulullah SAW.
Tatkala raja Habib melihat baginda Rasulullah SAW berdiri dihadapannya maka raja Habib pun bangun memberi hormat mempersilakan Rasulullah SAW duduk di sebuah kursi yang dibuat dari emas. Sementara itu Siti Khadijah yang merasa cemas berdoa kepada Allah SWT: “Ya Allah, tolonglah Muhammad dan mudahkanlah dia menjawab semua pertanyaan.”
Sewaktu baginda duduk di hadapan raja Habib maka keluarlah cahaya memancar dari wajah baginda dan baginda duduk dengan tenang tanpa rasa takut.
Raja Habib memulai pertanyaan: ‘Wahai Muhammad, kamu kan tahu bahwa setiap Nabi itu ada mukjizatnya, jadi apakah mukjizat mu itu?”
Bersabda Rasulullah SAW: “Katakan apakah yang kamu kehendaki?”
Berkata raja Habib: Aku mau matahari itu terbenam dan bulan juga hendaklah turun ke bumi dan kemudian bulan itu bisa terbelah menjadi dua, kemudian masuk di bawah bajumu dan separuh keluar melalui lengan bajumu yang kanan dan sebelah lagi kemudian keluar melalui lengan bajumu yang kiri.
Setelah itu bulan harus berkumpul menjadi satu di atas kepalamu dan bersaksi atasmu, kemudian bulan itu harus kembali ke langit dan mengeluarkan cahaya yang bersinar dan kemudian bulan itu tenggelam. Sesudah itu hendaklah matahari yang tenggelam muncul semula dan berjalan ke tempatnya seperti mulanya.”
Setelah mendengar begitu banyak yang raja Habib kehendaki, maka baginda Rasulullah SAW pun bersabda:
Apakah kamu akan beriman kepadaku setelah aku melakukan segala apa yang kamu kehendaki?”
Berkata raja Habib: “Ya, aku akan beriman kepadamu setelah kamu dapat menyatakan segala isi hatiku.”
Abu Jahal yang sedang menyaksikan percakapan itu segera melompat ke hadapan sambil berkata: “Wahai tuanku, tuanku telah mengatakan yang cukup baik dan tepat.”
Rasulullah SAW pun keluar lalu pergi mendaki gunung Abi Qubais, kemudian baginda mengerjakan solat dua rakaat lalu berdoa kepada Allah SWT. Setelah berdoa maka turunlah malaikat Jibril as bersama dengan 12,000 malaikat dengan memegang panah di tangan mereka.
Malaikat Jibril as berkata: “Assalamu alaika yaa Rasulullah, sesungguhnya Allah telah bersalam kepadamu dan berfirman:
“Wahai kekasihku, janganlah kamu takut dan bersusah hati. Aku akan sentiasa bersamamu di mana saja engkau berada dan telah tetap dalam pengetahuanKu dan berjalan di dalam qada' kepastianKu di zaman azali apa-apa yang diminta oleh raja Habib bin Malik pada hari ini; pergilah kamu kepada mereka dan berikan hujjahmu dengan tepat dan jelaskan keadaanmu dan jawabnmu. Ketahuilah sesungguhnya Allah SWT telah menundukkan matahari, bulan, malam dan siang. Sesungguhnya raja Habib itu mempunyai seorang puteri yang tidak mempunyai kedua tangan, kedua kaki dan tidak mempunyai kedua mata. Dan katakan kepadanya bahwa Allah SWT telah mengembalikan kedua tangannya, kedua kakinya dan kedua matanya.”
Setelah itu Rasulullah SAW pun turun dari gunung Abi Qubais dengan rasa tenang dan rasa gembira. Malaikat Jibril as di angkasa dan para malaikat berbaris lurus dan Rasulullah SAW berdiri di maqam Ibrahim. Dan adalah saat itu matahari terbenam.
Matahari mulai seakan-akan berlari cepat, artinya matahari cepat-cepat terbenam dan menjadi gelap gelita. Kemudian bulan terbit dengan terangnya, setelah bulan naik meninggi baginda Rasulullah SAW memberikan isyarat dengan dua jari-jarinya kepada bulan itu, dan bulan seakan-akan berlari turun ke bumi dan berdiri di hadapan baginda Rasulullah SAW. Kemudian bulan itu bergerak-gerak seperti awan lalu bulan itu terbelah menjadi 2 dan bulan itu masuk di bawah baju Rasulullah SAW separuhnya keluar melalui lengan sebelah kanan baju baginda sementara yang sebelah lagi keluar melalui lengan sebelah kiri baju baginda. Kemudian bulan kembali bersatu mengeluarkan cahaya dengan terang lalu berdiri di atas kepala Rasulullah SAW dengan berkata: “Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan RasulNya sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang membenarkan engkau Muhammad dan rugilah orang-orang yang menyalahi engkau.”
Setelah bulan berkata demikian maka bulan pun kembali ke langit menjadi terang dan menghilangkan dirinya. Kemudian bulan menghilangkan dirinya maka matahari pun timbul kembali. Oleh karena raja Habib telah mengatakan bahwa Rasulullah SAW mesti memberitahu rasa hatinya maka diapun berkata: ‘Wahai Muhammad, kamu masih ada satu syarat lagi.”
Belum sempat Habib hendak berkata maka baginda Rasululah SAW bersabda: “Sesungguhnya kamu mempunyai seorang puteri yang tidak mempunyai dua tangan, tidak mempunyai dua kaki dan dia juga tidak mempunyai dua mata dan sesungguhnya ketahuilah olehmu Allah SWT telah mengembalikan kedua tangan, kedua kaki dan kedua matanya.”
Kemudian raja Habib mendengar dan meihat segala galanya maka dia pun berkata: “Wahai ahli Makkah, tidak ada kufur sesudah iman dan tidak ada keraguan sesudah yakin, oleh itu ketahuilah oleh kamu sekalian bahwa sesungguhnya aku bersaksi, Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang satu dan tidak ada sekutu bagiNya, dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu hambaNya dan utusan-Nya.”
Raja Habib dan semua bala tenteranya masuk Islam. Kemarahan Abu Jahal meluap-luap dan dia berkata: “Wahai tuan raja, apakah tuan percaya kepada ahli syihir ini sehingga syihir itu telah membuat tuan terpesona.”
Raja Habib tidak menghiraukan kata-kata Abu Jahal, sebaliknya raja Habib kembali ke negerinya Syam. Tatkala raja Habib masuk ke dalam istananya dia disambut oleh anak perempuanya dengan mengucap: “Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu” (Saya bersaksi bahawa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan AlIah dan saya bersaksi bahawa Muhammad itu adalah pesuruhNya dan utusanNya).
Raja Habib tercengang dengan kalimah yang diucapkan oleh anaknya maka dia pun berkata: “Wahai anakku, siapakah yang mengajarkan kepada kamu kalimah ini?”
Berkata anak raja Habib: “Sebenarnya sewaktu saya tidur, telah datang seorang lelaki lalu berkata kepada saya: “Sesunguhnya ayah kamu telah masuk Islam, kalau kamu mau masuk Islam maka aku kembalikan segala anggota kamu dengan baik.” Setelah itu saya pun tidur dan pagi ini diri saya tidak ada yang
kurang seperti yang ayah lihat sekarang”
Kemudian raja Habib bersyukur sujud kepada Allah SWT agar nikmat iman dan bertambahlah keyakinan. Setelah itu raja Habib mengumpulkan emas, perak dan kain lalu dinaikkan atas lima ekor unta berserta dengan beberapa orang hamba
dikirimkan kepada Rasulullah SAW.
Ketika rombongan yang membawa segala hadiah dari raja Habib itu sampai dekat kota Makkah, tiba-tiba muncul Abu Jahal bersama teman-temannya lalu berkata: “Kamu semua milik siapa?”
Berkata rombongan itu: “Kami semua ini milik raja Habib bin Ibnu Malik dan kami hendak pergi pada Rasullulah SAW.”
Saat Abu Jahal mendengar jawaban dari rombongan itu maka dia coba merampas semua barang-barang yang dibawa oleh rombongan itu, oleh kerana rombongan itu enggan menyerahkan barang-barang tersebut maka berlakulah pertikaian antara kedua belah pihak. kemudian peperangan diantara kedua belah pihak maka berkumpullah penduduk kota Makkah dan datang bersama mereka Rasulullah SAW.
Melihat akan kedatangan orang ramai maka berkata rombongan kerajaan itu: “semua barang yang kami bawa ini adalah milik raja Habib, dan raja Habib berhajat untuk rnenghadiahkan semua barang ini kepada Rasulullah SAW.”
Abu Jahal berkata: “Raja Habib menghadiahkan semua barang ini kepada saya.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Wahai penduduk Makkah, adakah kamu semua suka kalau aku bertanya sesuatu?”
Berkata penduduk Makkah: “Ya, kami setuju.”
Bersabda Rasulullah SAW: “Kita hendaklah mendengarkan ucapan unta ini, untuk siapakah sebenarnya harta ini.
Berkata Abu Jahal: “Kita tentukan perkara ini esok pagi.”
Setelah mendapat persetujuan dari Rasulullah SAW untuk ditunda pada esok hari maka Abu Jahal pun balik dan terus pergi kepada berhala-berhala yang disembahnya, dia pun memberi beberapa korban kepada berhala-berhala mereka dan memohon pertolongan pada berhala mereka hingga pagi.
Apabila waktu yang dijanji telah tiba maka bekumpullah penduduk kota Makkah datang untuk melihat keputusan pengadilan. Rasulullah SAW datang bersama saudara Ayah baginda danAbu Jahal bersama kawan2nya. kemudian Abu Jahal mendekati unta2, maka dia pun terus mengelilingi unta itu dengan berkata: “Berkatalah unta-unta semua atas nama Lata, Uzza dan Manna hubbal.” Setelah Abu Jahal berkata demikian sekian lama sehingga matahari telah tinggi, namum unta-unta itu tidak berkata apa-apa.
Maka berkata penduduk kota Makkah: ‘Wahai Abu Jahal, cukuplah apa yang kamu buat itu, sekarang giliran Sayyidina Muhamad untuk melakukannya.”
Rasulullah SAW pun menghampiri unta-unta tersebut dengan berkata: ‘Wahai unta makhluk Allah, demi ciptaan Allah berkatalah kamu dengan kekuasaan Allah.”
Setelah Rasulullah SAW berkata demikian maka bangunlah salah satu dari lima ekor unta lalu berkata: “Wahai ahli kota Makkah, kami semua ini adalah hadiah raja Habib bin Ibnu Malik untuk dipersembahkan kepada Rasulullah SAW.”
Kemudian unta itu berkata demikian maka Rasulullah SAW pun menarik unta-unta tersebut berserta dengan barang-barang yang dibawanya ke gunung Qubais, kemudian Rasulullah SAW mengeluarkan semua emas dan perak yang
ada di atas unta lalu dikumpulkan sehingga menjadi bukit lalu berkata: “Wahai emas dan perak, hendaklah kamu semua menjadi pasir.”
Kemudian dengan sekejap saja semua emas dan perak itu menjadi bukit hingga sekarang. Wallahu A'lam